Salam sejahtera Dulur sedoyo, kali ini saya mengajak Anda untuk berkunjung di tempat berziarah yang sudah populer dikalangan umat Katolik, yaitu Gua Maria Sendangsono.
Tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata rohani yang paling ramai dikunjungi, terutama di bulan Mei dan Oktober, bulan di mana umat Katolik mendaraskan devosinya kepada Bunda Maria.
Gua Maria Sendangsono berada di wilayah paroki Santa Maria Lourdes Promasan, dan terletak di desa Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Terdapat dua jalur untuk menuju Gua Maria Sendangsono, yang pertama, jika Anda ingin melakukan jalan Salib, maka Anda disarankan melewati jalan Gua Maria tepat di depan Kantor Kepala Desa Banjaroya, menuju gereja Katolik Santa Perawan Maria Lourdes Promasan.
Gereja Santa Perawan Maria Lourdes Promasan (disebut dental Gereja Promasan) adalah salah satu gereja Katolik tertua yang berada di Promasan, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gereja tersebut mulai dibangun pada 18 Desember 1940.
Jalur kedua berada di berada di sebelah utara jalur pertama, yaitu jalan Kalibawang-Sendangsono, tepatnya di Rest Area Bendo, di Jalur ini, Anda akan melewati waduk mini embung Banjaroyo.
Bagi Anda yang akan memulai memulai jalan salib dari gereja Promasan, ada tradisi yang baru yaitu tradisi padusan di Groto Lourdes, padusan terletak sebelum pemberhentian pertama, terdapat tiga titik, antara lain kolam keceh, kolam basuh, pancuran, dan rendam.
Dari tempat padusan hingga Gua Maria Sendangsono, prasrana jalan sudah sangat baik, lampu penerangan jalan juga ada disepanjang jalan ini.
Saya pernah mengikuti dan mendokumentasikan prosesi perarakan Maria Lourdes dari gereja Promasan menuju Sendangsono. Saat kembali ke gereja Promasan pada malam hari, jalan yang saya lalui cukup terang.
baca juga : Prosesi Perarakan Maria Lourdes di Sendangsono
Para peziarah yang datang ke Gua Maria Sendangsono selain berdoa, pada umumnya para peziarah mengambil air dari sumber. Mereka percaya bahwa air tersebut dapat menyembuhkan penyakit.
Pada 14 Desember 1904 silam Romo Van Lith membaptis 171 warga setempat dengan air dari kedua pohon sono, termasuk Barnabas sebagai katekumen pertama. 25 tahun kemudian, tepatnya 8 Desember 1929, Sendangsono dinyatakan resmi menjadi tempat penziarahan oleh Romo JB Prennthaler, S.J.
"Lourdes Jawa" ini sebutan yang cocok untuk Gua Maria Sendang Sono yang terletak dibawah pohon Sono yang sangat rindang. Disini umat Katolik dapat berdevosi kepada Bunda Maria, sambil menikmati keheningan dan keindahan alam yang sangat luar biasa. Dibagian bawah goa Maria ini, ada mata air yang selalu mengalirkan air yang sangat jernih dan segar, yang biasanya didoakan dan bagi yang percaya bisa menjadi obat segala macam penyakit.
Galeri foto
Posting Komentar untuk "Ziarah ke Gua Maria Sendangsono"